Minggu, 27 November 2011

Pak Polisi

pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak

Kamis, 24 November 2011

senangnya aku

alhamdulillah aku panjatkan syukur kehadirat Allah Swt, yang mana telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga aku sehat atas karuniaNya. Sholawat serta salam aku slalu mencurahkan  kepada junjungan Nabi. aku Datang ke UMY kampus tercinta ini untuk mencari ilmu, untuk sampai ke UMY kampus tercinta ini aku harus menempuh 100 km. berangkat dari rumah sekitar jam 05.30 wib. alhamdulillah nyampe kampus dengan selamat. oh iyaa kenalan dulu yaah Namaku EDI SUSANDI , aku mempunyai 4 bersaudara aku anak yang terakhir. aku terlahir pada tanggal 08-06-1990 di kota berebes . kenapa akui bisa sampai di jogjakarta? karena Ilmu lah yang membuatku bisa sampai sini . alhamdulilla dengan modal  yang lumayan cukup aku bisa kuliah di UMY..lewat blog ini aku ingin saling berbagi dengan kalangan umum tentunya mengenai sebuah ilmu, karena ilmu itu adalah nur (cahaya) jadi semuga saling bermanfaat. Oh ia aku kuliah di UMY ini di Fakultas Agama Islam Dengan Jurusan Prodi PAI, karena aku ingin sekali menjadi guru yang bisa mentransfer ilmu dan nilai nilai yang baik.

Kamis, 17 November 2011

Pentingnya Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah

Pentingnya Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah


by. flickr mellyana

Mulai awal tahun ajaran 2012 mendatang, kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Ikwanuddin mewajibkan seluruh sekolah di Palangka Raya menerapkan pendidikan karakter. Program ini diharapkan dapat mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar.

Pendidikan karakter itu bertujuan menjadikan generasi siswa yang unggul dan tangguh serta mempunyai daya saing, dengan memberi pelatihan budi pekerti dan keagamaan yang baik kepada siswa," kata Ikwanuddin, Jumat (21/10/2011).

Penyusunan kurikulum dalam rangka pendidikan karakter yang difokuskan pada kewirausahaan dan ekonomi kreatif dengan pendekatan belajar aktif pada satuan pendidikan rintisan, sudah dilakukan pada bulan Juli lalu di Palangka Raya. "Saat ini sudah ada delapan sekolah percontohan pelaksanaan program pendidikan karakter. Sekolah-sekolah tersebut adalah TK Pembina, SDN 4 Menteng, SDN Percobaan, SLBN 1, SMP 2, SMA 2, SMK 3 dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)," katanya.

Ia mengharapkan para guru sebaiknya memberikan contoh yang baik terlebih dahulu sebelum menerapkan pendidikan karakter, agar tidak menjadi sia-sia belaka, tambahnya. "Mulai sekarang kita harus memberi contoh terlebih dulu kepada mereka agar pendidikan karakter yang diterapkan pada anak menjadi lebih mudah.

Kami menilai, program pendidikan karakter sangat tepat diterapkan di sekolah sebagai penyaring arus globalisasi dan kemajuan teknologi," ujarnya. Oleh sebab itu, guru harus dapat memberikan materi dan menyisipkan pendidikan karakter dan budi pekerti, adat istiadat, budaya daerah dan sopan santun untuk diajarkan di sekolah.

 

Tips Cara Belajar yang Baik

Tips Cara Belajar yang Baik
1. Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.
2. Lihat garis besarnya dahulu

Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.
3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran

Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada.
4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

 

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.
Semoga Sukses,

Artikel ini ditulis oleh:Irfan, Siswa SMPN 1 Boyolali

Pengertian pendidikan islam

Pengertian pendidikan islam


Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.

Kembali kepada definisi pendidikan Islam yang menurut Al-Attas diperuntutukan untuk manusia saja. menurutnya pendidikan Islam dimasukkan dalam At-ta'dib, karena istilah ini paling tepat digunakan untuk menggambarkan pengertian pendidikan itu, sementara istilah tarbiyah terlalu luas karena pendidikan dalam istilah ini mancakup juga pendidikan kepada hewan. Menurut Al-Attas Adabun berarti pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan beberapa tingkat dan tingkatan derajat mereka dan tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kepastian dan potensi jasmaniah, intelektual, maupun rohaniah seseorang.

Dari pengertian Al-Attas tersebut dibutuhkan pemahaman yang mendalam, arti dari pengertian itu adalah, "pengenalan" adalah menemukan tempat yang tepat sehubungan denagn apa yang dikenali, sedangkan "pengakuan" merupakan tindakan yang bertalian dengan pengenalan tadi. Pengenalan tanpa pengakuan adalah kecongkakan, dan pengakuan tanpa pengenalan adalah kejahilan belaka. Dengan kata lain ilmu dengan amal haruslah seiring. Ilmu tanpa amal maupun amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan.

Kemudian tempat yang tepat adalah kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan sehubungan dengan dirinya, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakatnya, maksudnya dalam mengaktualisasikan dirinya harus berdasarkan kriteria Al-Quran tentang ilmu, akal, dan kebaikan (ihsan) yang selanjutnya mesti bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan secara positif, dipujikan serta terpuji.2

Dalam pandangan Al-Attas pendidikan Islam harus terlebih dahulu diberikan kepada manusia sebagi peserta didik, pendidikan tersebut berupa pengetahuan tentang manusia disusul dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Dengan demikian dia akan tahu jati dirinya dengan benar, tahu "dari mana dia, sedang dimana dia, dan mau kemana dia kelak". Jika ia tahu jati dirinya, maka ia akan selalu ingat dan sadar serta mampu dalam memposisikan dirinya, baik terhadap sesama makhluk, dan yang terlebih lagi kepada Allah SWT.Ketiga realita yaitu, manusia, alam, dan Tuhan diakui keberadaannya, dengan Tuhan sebagai sumber dari segalanya (alam dan manusia). Tuhan dapatdipahami sebagaimana dinformasikan dalam Al-Quran sebagi Rabb al-Alamin, dan Rabb al-Nass. Amrullah Ahmad menilai bahwa dalam definisi pendidikan Al- Attas mengandung proses pengajaran seseorang dalam tatanan kosmis dan sosial yang akan mengantarkannya untuk menemukan fungsinya sebagi kholifah.

Minggu, 13 November 2011

ANTARA ILMU DAN RIDHA YANG MAHA KUASA

ANTARA ILMU DAN RIDHA YANG MAHA KUASA


 


“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah : 11)



Memilih menjadi orang yang beriman, berarti memilih siap untuk menjadi orang yang berilmu. Menjadi orang beriman yang berilmu, hanya akan dimiliki oleh orang yang mau mengamalkan dan membagi ilmu yang ia miliki.

“Sampaikanlah, walau satu ayat..”

Sebelum menyampaikan, seseorang harus memahami apa yang ia akan sampaikan. Hal tersebut tidak akan pernah bisa dilakukan oleh orang yang tidak berilmu. Beginilah sebenarnya proses pendidikan, belajar untuk mendapatkan ilmu dengan berpikir (tafakkur), memahami untuk meresapi (tafahhum dan tadabbur), kemudian mengamalkan dan menyampaikan (tabligh). Sebuah pendidikan akan mendapatkan ridha Allah SWT ketika jalan yang dipilih untuk mendapatkan pendidikan merupakan jalan yang benar lagi halal. Jika jalan yang dipilih merupakan jalan yang salah, ataupun jalan yang diharamkan oleh Allah SWT, maka ilmu yang didapatkan akan menjadi ilmu yang tidak barokah.

Semakin tinggi persaingan yang terjadi untuk memperoleh sebuah pendidikan, semakin banyak juga cara yang dilakukan oleh setiap orang untuk memperolehnya. Tak berhasil dengan jalan yang halal, banyak orang yang mencoba menawar dengan cara yang tidak halal, seperti menyogok guna mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kalau sudah seperti ini, dimanakah penghargaan orang terhadap sebuah proses pendidikan? Betapa mudahnya orang yang memiliki kemampuan finansial lebih untuk mendapatkan sebuah pendidikan. Sedangkan di sisi lain, orang yang kurang mampu yang memiliki kecerdasan lebih, terhalang untuk mendapatkan pendidikan hanya karena ketidakmampuan finansial mereka untuk membayar kebutuhan pendidikan. Parahnya lagi, sebagian siswa ataupun mahasiswa, membiarkan perlakuan orang tua mereka tersebut demi memenuhi keinginan orang tua mereka agar anaknya tetap bersekolah meskipun pada dasarnya mereka tidak ingin melakukannya.

Hal yang seperti ini, akan menimbulkan beberapa efek yang negatif pada segenap pengajar, baik berupa guru ataupun dosen, bahkan siswa ataupun mahasiswa. Beberapa dosen ataupun guru akan menjadi sedikit malas ketika mengajar, karena bisa saja, siswa ataupun mahasiswa yang akan mereka ajar, tidak sepenuhnya memiliki niat tulus untuk belajar. Di samping itu, siswa ataupun mahasiswa yang hanya ingin memenuhi kebutuhan orang tuanya, tanpa menyadari kepentingan ilmu itu untuk dirinya, menghadiri proses pendidikan semau mereka. Jika ini terjadi, maka proses belajar-mengajar menjadi tidak efektif dan siswa ataupun mahasiswa yang seharusnya tercetak menjadi siswa dan mahasiswa yang baik malah menjadi sebaliknya. Kalau sudah seperti ini, akan menjadi apakah generasi penerus bangsa kita?

Untuk mendapatkan ridha Allah SWT, selain dengan jalan yang halal, ilmu yang akan dipelajari ataupun diajarkan seharusnya merupakan ilmu yang baik yang disyari’atkan oleh Allah SWT. Percuma saja, ketika jalan untuk mendapatkan sebuah pendidikan sudah merupakan jalan yang halal, namun ilmu yang dipelajari merupakan ilmu yang sesat, ataupun bertentangan dengan syari’at Allah SWT. Maka, pendidikan tersebut takkan ada nilainya di mata Allah SWT. Semoga kita bukan termasuk orang yang merugi dengan pendidikan yang telah kita dapatkan mulai kecil hingga kita dewasa sekarang. Amiin. Wallahu a’lam bishshowab.(mmh)

 

Keluarga dan Pendidikan Karekter Berbasis Islam

Keluarga dan Pendidikan Karekter Berbasis Islam

 

Persentase angka kejadian seks bebas remaja di lima kota besar Indonesia menempatkan Surabaya sebesar 54% sebagai peringkat pertama, Medan 52%, Jakarta dan Bandung 47% (BKKBN 2010).

Jangan heran atau terkejut dengan fakta yang disampaikan di atas. Seyogyanya ketika kita berbicara masalah peradaban maka kita tidak akan pernah terlepas dari generasi muda sebagai tonggak dari sebuah peradaban. Bagimanakah Islam memandang pentingnya generasi muda dalam membanganu peradaban? Mari kita tengok bagaimana Rasulullah memberikan contohnya pada kita. Rasulullah SAW secara jelas memberikan contoh konstruksi peradaban islam di sebuah kota kecil yang bernama Madinah. Madinah secara bahasa berasal dari kata “Madaniyah” atau “Tamaddun” yang berarti “Peradaban”. Madinah telah mengajarkan kita bahwa untuk membangun sebuah peradaban islam, diperlukan sebuah role model kehidupan islami yang diperankan oleh sekumpulan masyarakat yang bernama Masyrakat Madani.

Pada fase awal risalah dakwahnya, Rasulullah SAW memulai membangun masyarakat madani dengan membentuk pribadi muslim yang shaleh dan shaleha. Pribadi generasi muslim yang kuat, akan berefek pada terbentuknya sebuah keluarga muslim yang kuat pula, sehingga bisa dikatakan kunci dasar terbentuknya masyarakat madani terletak pada kokohnya pondasi dasar penyususun sebuah tatanan masyarakat yang sering kita sebut dengan nama keluarga.

Dalam konteks kekinian, fakta dilapangan masih jauh dari cita-cita membentuk peradaban Islam. Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan fungsi dan peran keluarga dalam membangun generasi muslim islami. Padahal Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma telah mengingatkan kita akan pentingnya  tarbiyah atau pendidikan dalam sebuah keluarga. “Berikan pendidikan, ajarilah dengan ketaatan kepada Allah, serta takutlah dari kemaksiatan. Didiklah anggota keluargamu dengan dzikir yang akan menyelamatkan dari api neraka.” Pendidikan dalam keluarga menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi-generasi unggul masyarakat madani.

Salah satu point penting dalam pendidikan keluarga dalam membangun generasi islami adalah pendidikan karakter bebasis islam. Pendidikan karakter islam adalah islam adalah sebuah metode pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter kepribadian muslim dengan dasar nilai-nilai keislaman. Pendidikan karakter memerlukan proses jangka panjang yang harus dimulai sejak dini secara bertahap dan berkesinambungan.

KHASIAT SAYUR BROKOLI

KHASIAT SAYUR BROKOLI


Akhir-akhir  ini sayur brokoli sedang  hangat-hangatnya dibicarakan oleh berbagai pihak, dan para ilmuwan terus meneliti kandungan dari sayur brokoli ini, yang kita ketahui bahwa sayur brokoli merupakan sayur jenis kubis-kubisan, dan  sayur brokoli  dengan kembang kol memiliki banyak persamaaan yaitu dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae dari jenis Brasicca oleracea. Brokoli berasal dari daerah laut tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan, dan masuk ke indonesia pada tahun 1970-an, kini sangat populer sebagai bahan pangan.

Hasil penelitian mengenai khasiat sayur brokoli dari para peneliti di  Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York melaporkan hasil penelitianya di Washington pada (18/11/2008) dalam acara pertemuan asosiasi peneliti kanker dalam bidang pencegahan (American Association of Cancer Research meeting on cancer prevention), meminta kepada para yang beresiko kanker paru-paru untuk memperbanyak mengkomsumsi sayur-sayuran yang penting bagi tubuh, yaitu brokoli, bunga kol, kubis, lobak, karena di dalam sayuran tersebut terdapat komponen isothiocyanates bagian dari zat-zat phytonutrients. Kemampuan dari Phytonutrients ini dapat memberikan efek perlindungan atau perbaikan kesehatan pada tubuh manusia melalui cara, seperti; berperan sebagai antioksidan; memperbaiki respon sistem immune tubuh; memperbaiki komunikasi antar sel tubuh; mengubah metabolisme estrogen; merubah ke vitamin A (beta-carotene dimetabolisme ke vitamin A); dapat membunuh sel kanker (apoptosis); memperbaikin DNA yang rusak akibat asap rokok atau terpapar racun lainnya; menetralisir racun melalui pengaktifan cytocrome P450 dan sistem enzim fase II.

Pada bulan Februari, 2008. Dilakukan  tes laboratorium oleh peneliti lain yang menunjukkan bahwa isothiocyanates pada brokoli dapat membantu  mencegah kanker kandung kemih pada tikus.
Dan pada edisi April 2010, volume 32,  dipublikasikan dalam jurnal Clinical Therapeutic. Studi lain menunjukkan bahwa laki-laki yang mengkonsumsi brokoli   beberapa kali dalam seminggu memiliki risiko yang lebih kecil terkena kanker prostat daripada laki-laki yang tidak mengkonsumsi brokoli.

Zat phytonutrients yang berperan sebagai antioksidan ternyata anti oksidan mempunyai peran tersendiri  seperti  vitamin C, vitamin E, karotenoid, mineral selenium, hormon melatonin dan provitamin A. Dan ternyata  menurut pakar kecantikan mengenai vitamin A pada brokoli mengandung antioksidan yang lebih baik dibandingkan antioksidan yang dimiliki oleh vitamin C. Selain itu, manfaatnya pada peremajaan kulit sangat baik karena revitalisasi evitel vitamin A dapat menghambat dan memperlambat penuaan pada kulit.

Manfaat sayur brokoli yang disebutkan di atas sangat bermanfaat sekali untuk membangun kesehatan tubuh kita, namun yang sering menjadi masalah adalah ketidaktepatan dalam memilih jenis brokoli yang baik dan cara penyajian brokoli yang baik dalam penyajian menu makan, maka dari itu perlu kita mengetahui bahwa brokoli yang baik adalah brokoli yang  memiliki warna yang hijau tua, karena warna ini menunjukkan nilai nutrisi yang tinggi.  Bunga brokoli yang berwarna hijau tua, atau agak keunguan mengandung lebih banyak beta-karoten dan vitamin C daripada yang warnanya lebih pucat.  Dan memilih brokoli yang memiliki batang yang keras. Batang yang keras menunjukkan kualitas yang bagus, serta dalam penyajian brokoli sebaiknya dikukus, masak dengan microwave atau ditumis dengan sedikit kaldu atau air, karena cara ini lebih baik dibandingkan dengan merebus yang akan menghilangkan kandungan beberapa vitamin dan mineral. Dan dalam penelitian  yang dikemukakan  oleh para peneliti di  Roswell Park Cancer Institute di Buffalo bahkan  menjelaskan cara mengkonsumsi sayuran ini dalam keadaan mentah lebih baik, karena akibat dari pemanasan dapat merusak enzim dalam sayuran yang berfungsi mengaktifkan isothiocyanates.

Sumber : Kumpulan Dari Berbagai Sumber di journal

 

Menjadi manusia kompeten

Menjadi manusia kompeten


Oleh : Ibnu Bari


Sistem pendidikan sesungguhnya telah menjadi salah satu ikhtiar manusia untuk menciptakan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan jamannya masing-masing.  Dibalik sistem tersebut, ada obsesi tentang manusia Indonesia di masa yang akan datang.  Ada gambaran tentang bangunan besar Indonesia yang didambakan dengan sejumlah manusia di dalamnya.

Dalam segala kekurangannya, tentu kita harus mengangkat topi untuk para guru, ustad, dan dosen yang telah menghibahkan diri mereka untuk mewujudkan Indonesia masa depan.  Merekalah yang menerjemahkan bangunan sistem pendidikan bangsa ini sehingga melahirkan manusia-manusia berkarakter.  Di pundak mereka, ada pertaruhan masa depan bangsa.  Sesungguhnya, seberkualitas apa pun suatu sistem tidak akan ada artinya sama sekali manakala manusia-manusia penyangganya lemah.

Banyak orang yang mengandalkan/menyandarkan diri mereka pada sistem pendidikan agar mereka jadi berkualitas.  Mereka menjadi manusia-manusia sistemik yang sangat yang sibuk membangun dan mempertahankan sistem.  Tentu saja hal ini tidak salah, terutama jika mereka adalah orang-orang yang mengendalikan sistem.  Adalah kewajiban bagi pengelola sistem untuk terus memperbaiki sistemnya agar bisa menjawab tantangan jaman.

Akan tetapi, secara individual, kita tidak bisa mengandalkan sistem untuk membangun diri kita. Kita sendiri lah yang membangun diri kita.  Bukankah Allah berfirman bahwasanya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mengubah diri mereka sendiri (QS. 8:53).  Ayat ini tidak hanya berlaku bagi suatu kaum tetapi juga berlaku bagi setiap individu yang ingin adanya perubahan pada dirinya.

Catatan keberhasilan orang-orang sukses selalu menunjukkan pada kita bahwa kekuatan yang ada dalam diri mereka lah yang membuat mereka berhasil. Sistem lingkungan disekitar mereka hanya menjadi faktor pendukung bagaimana mereka memahami dunia dan kehidupannya.  Imam Bukhari, Imam Muslim, Al Farabi, Ibnu Khaldun, Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh, Hasan Al Banna, Ahmad Dahlan, Mohammad Natsir, dan masih banyak lagi nama-nama yang bisa kita sebutkan, semuanya memiliki motivasi yang kuat dalam diri mereka untuk berkarya sebaik mungkin sebagai anak manusia.  Mereka tidak pernah berkeluh kesah akan situasi dan kondisi yang mereka hadapi.  Juga akan sistem sosial pendidikan dimana mereka berada.  Mereka menyadari kekurangan sistem dan mengambil peran untuk membangun diri dan ikut memperbaiki sistem lingkungan sosial/pendidikan di sekitar mereka.

 

Jumat, 11 November 2011

ANALISIS MATERI SKI MTS KELAS VII

 

 

ANALISIS MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM  (SKI)


MTS KELAS VII SEMESTER GASAL


Disusun untuk memenuhi Tugas pada mata kuliah


Analisis Sejarah kebuayaan islam yang diampu oleh Drs. Syamsudin M.Si


 


 


 






















F


 


 


Mata pelajaran Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam


Mts Kelas VII  semester gasal.


 


 


Di Susun Oeh :


 


Anggi


Edi Susandi


Fajarudin


Erna Setyaningsih


Harsono


 


 


 


 


FAKULTAS AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( TARBIYAH)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


REGULER 2009


 


 


 


 


RENCANA PEMBELAJARAN (RPP)


BAB I


 


Nama Sekolah             : MTS  MUHAMMADIYAH WONOSARI


Mata Pelajaran             : Sejarah kebudayaaan islam


Kelas / Semester          : 1 Gasal.


Alokasi Waktu             : 2 x 45 Menit.


Standar Kompetensi     : Memahami Sejarah kebudayaan islam.


I.                   KOMPETENSI DASAR


·         Menjelaska pengertian kebudayaan islam.


·         Menjelaskan tujuan dan manfaat sejarah kebuudayaan islam.


Mengidentifikasi bentuk/wujud kebudayaan islam.


 


II.                INDIKATOR


·         Menjelaskan awal sejarah kebudayaan islam.


·         Menjelaskan sebab- sebab terlahirnya  kebudayaan islam.


·         Menyebutkan manfaat setelah mempelajari kebudayaan islam.


·         Menjelaskan bentuk-bentuk kebudayaan islam


·         Menyebutkan contoh -contoh kebudayaan islam pada masa islam sekarang..


 


III.             TUJUAN PEMBELAJARAN


·         Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian kebudayaan islam dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan sebab-sebab terlahirnya kebudayaan islam dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan bentuk- bentuk kebudayaan islam.


·         Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh kebudayaan islam .


·         Siswa bisa menceritakan awal sejarah kebudayaan islam.


 


IV.              MATERI AJAR


·         Tonggak sejarah kebudayaan islam mts untuk kelas VII.


 


V.                 METODE BELAJAR


·         Demontrasi


·         Resitasi,


·         Diskusi dan Penugasan.


 


VI.              SUMBER BELAJAR


·         Buku Panduan Belajar Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1 Untuk Kelas VII MTS, terbitan PT.TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI: Solo.


·         CD kisah-kisah sejarah kebudayaan islam.


·         Kertas panel untuk bahan diskusi.


·          


VII.           LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


A.Kegiatan Awal.


 


1. Siswa membaca pengertian sejarah kebudayaan islam, tujuan dan manfaat sejarah   kebudayaan islam


2. Guru memimpin tadarus bersama selama 5 – 10 menit dengan membaca Al-Quran.


3. Guru menjelaskan materi secara singkat yang akan di pelajari dengan kompetensi dasarnya.


4. Guru menjelaskan secara singkat langkah langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.


 


 


 


 


 


 


 


 


B. Kegiatan Inti.


 


Dalam kegiatan inti, Guru dan siswa melakukan kegiatan sebagai berikut;


1.      Eksplorasi.


·         Siswa membaca pengertian Sejarah Kebudayaan Isla,Tujuan dan manfaat SKI.


·         Siswa menulis pengertian Sejarah Kebudayaan Isla,Tujuan dan manfaat SKI.


·         Siswa melihat tayang sejarah kebudayaan islam  melalui layar LCD.


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai tujuan dan manfaat sejarah kebudayaan islam.


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai bentuk atau wujud kebudayaan islam.


·         Siswa berdiskusi tentang Sejarah kebudayaan islam.


·         Siswa memberikan laporan tentang hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain..


 


2.      Konsolidasi Pembelajaran.


·         Guru mengamati semua kegiatan siswa yang sedang berdiskusi.


·         Guru memotifasi  siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi.


·         Guru memberikan tambahan penguatan keterangan jika dibutuhkan siswa dan jika masih ada kekurangan.


·         Siswa melengkapi catatan yang kurang


C. Kegiatan Akhir.


1. Para siswa memasang hasil diskusi  yang sudah disempurnakan pada papan pajangan.


2. Para siswa dianjurkan untuk  membuat portofolio siswa guna menyimpan dokumen penting dari hasil pembelajaran.


3. Guru meminta kepada siswa agar selalu mempelajari pelajaran ang telah dan akan diajarkan.


.6. Guru menutup / mengakhiri pelajaran dengan mengajak para siswa membaca kalimat hamdalah secara bersama-sama.


7. Guru mengucap salam dan siswa menjawan serentak.


 


VIII.        PENILAIAN


Pembahasan mengenai Penilaian meliputi tiga hal yaitu tes lisan, tes tertulis, dan test perbuatan.


a.Test lisan


Setiap siswa diminta untuk untuk memaparkan secara kilas mengenai pengertian kebudayaan islam, tujuan dan bentuk kebudayaan islam.


b. test tertulis


- Guru memberikan soal tetulis sesuai dengan standar kompetensi.


- Guru menganjurkan setiap siswa membuat artikel tanggapan mengenai Sejarah Kebudayaan islam.


 


Wonosari,01 November 2011


Mengetahui


Kepala sekolah                                                                              Guru mapel


Sejarah Kebudayaan Islam


 


  Tri YuswantoS.Pd                                                                                    Wagimin S.Ag


 


 


 


 


RENCANA PEMBELAJARAN (RPP)


BAB II


 


Nama Sekolah             : MTS  MUHAMMADIYAH WONOSARI


Mata Pelajaran             : Sejarah kebudayaaan islam


Kelas / Semester          : 1 Gasal.


Alokasi Waktu             : 2 x 45 Menit.


Standar Kompetensi     : Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah.


I.                   KOMPETENSI DASAR


·         Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad Saw, sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat .


·         Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw, sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang.


·         Meneladani perjuangan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dalam menghadapai masyarakat mekkah.


 


II.                INDIKATOR


·         Menjelaskan misi Nabi Muhammad Saw.


·         Menjelaskan sebab- sebab misi Nabi Muhammad Saw.


·         Menyebutkan ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw.


·         Menjelaskan cara cara dalam misi Nabi Muhammad Saw


·         Menyebutkan contoh -contoh misi Nabi Muhammad Saw .


 


·         TUJUAN PEMBELAJARAN


·         Siswa diharapkan dapat menjelaskan Nabi Muhammad Saw dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan sebab-sebab misi Nabi Muhammad Saw dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw.


·         Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh kebudayaan islam .


·         Siswa bisa menceritakan awal misi Nabi Muhammad Saw


·         Siswa dapat mengenal Nabi Muhammad Saw lebih dekat


·         Siswa dapat mencintai Nabi Muhammad Saw


·         Sisa dapat nencontoh misi Nabi Muhammad Saw.


 


III.             MATERI AJAR


·         Tonggak sejarah kebudayaan islam mts untuk kelas VII.


 


IV.              METODE BELAJAR


·         Demontrasi


·         Resitasi,


·         Diskusi dan Penugasan.


 


V.                 SUMBER BELAJAR


·         Buku Panduan Belajar Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1 Untuk Kelas VII MTS, terbitan PT.TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI: Solo.


·         CD kisah-kisah sejarah kebudayaan islam.


·         Kertas panel untuk bahan diskusi.


 


 


 


 


 


 


 


 


VI.              LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


A.Kegiatan Awal.


 


1. Guru member salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan doa secara bersama sama.


2. Guru memimpin tadarus bersama selama 5 – 10 menit dengan membaca Al-Quran.


3. Guru menjelaskan materi secara singkat yang akan di pelajari dengan kompetensi dasarnya.


4. Guru menjelaskan secara singkat langkah langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.


B. Kegiatan Inti.


 


Dalam kegiatan inti, Guru dan siswa melakukan kegiatan sebagai berikut;


3.      Eksplorasi.


·         Siswa membaca memahami sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah.


·         Siswa menulis memahami sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah.


·         Siswa melihat tayang sejarah Nabi Muhammad Saw melalui layar LCD.


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai tujuan dan misi Nabi Muhammad Saw .


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai bentuk misi dan ibrah Nabi Muhammad Saw.


·         Siswa berdiskusi tentang Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah.


·         Siswa memberikan laporan tentang hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain..


 


4.      Konsolidasi Pembelajaran.


·         Guru mengamati semua kegiatan siswa yang sedang berdiskusi.


·         Guru memotifasi  siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi.


·         Guru memberikan tambahan penguatan keterangan jika dibutuhkan siswa dan jika masih ada kekurangan.


·         Siswa melengkapi catatan yang kurang


C. Kegiatan Akhir.


1. Para siswa memasang hasil diskusi  yang sudah disempurnakan pada papan pajangan.


2. Para siswa dianjurkan untuk  membuat portofolio siswa guna menyimpan dokumen penting dari hasil pembelajaran.


3. Guru meminta kepada siswa agar selalu mempelajari pelajaran ang telah dan akan diajarkan.


.6. Guru menutup / mengakhiri pelajaran dengan mengajak para siswa membaca kalimat hamdalah secara bersama-sama.


7. Guru mengucap salam dan siswa menjawan serentak.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


VII.           PENILAIAN


Pembahasan mengenai Penilaian meliputi tiga hal yaitu tes lisan, tes tertulis, dan test perbuatan.


a.Test lisan


Setiap siswa diminta untuk untuk memaparkan secara kilas mengenai pengertian Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah.


b. test tertulis


- Guru memberikan soal tetulis sesuai dengan standar kompetensi.


- Guru menganjurkan setiap siswa membuat artikel tanggapan mengenai Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah..


 


Wonosari,01 November 2011


Mengetahui


Kepala sekolah                                                                              Guru mapel


Sejarah Kebudayaan Islam


 


  Tri YuswantoS.Pd                                                                                    Wagimin S.Ag


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


RENCANA PEMBELAJARAN (RPP)


BAB II


 


Nama Sekolah             : MTS  MUHAMMADIYAH WONOSARI


Mata Pelajaran             : Sejarah kebudayaaan islam


Kelas / Semester          : 1 Gasal.


Alokasi Waktu             : 2 x 45 Menit.


Standar Kompetensi     : Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode Madinah.


VIII.        KOMPETENSI DASAR


·         Mendeskripsikan sejarah nabi  saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan  ekonomi dan perdagangan .


·         Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw, sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang.


·         Meneladani perjuangan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dalam menghadapai masyarakat madinah.


 


IX.              INDIKATOR


·         Menjelaskan misi Nabi Muhammad Saw di kota madinah


·         Menjelaskan sebab- sebab misi Nabi Muhammad Saw di kota madinah.


·         Menyebutkan ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw di kota madinah.


·         Menjelaskan cara cara dalam misi Nabi Muhammad Saw di kota madinah.


·         Menyebutkan contoh -contoh misi Nabi Muhammad Saw  dan para sahabat di kota madinah.


 


·         TUJUAN PEMBELAJARAN


·         Siswa diharapkan dapat menjelaskan sejarahNabi Muhammad Saw dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan sebab-sebab misi Nabi Muhammad Saw di madinah dengan benar.


·         Siswa dapat menjelaskan ibrah dari misi Nabi Muhammad Saw di madinah.


·         Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh kebudayaan islam di madinah.


·         Siswa bisa menceritakan awal misi Nabi Muhammad Saw ketika di madinah.


·         Siswa dapat mengenal Nabi Muhammad Saw lebih dekat


·         Siswa dapat mencintai Nabi Muhammad Saw


·         Sisa dapat nencontoh misi Nabi Muhammad Saw.


 


X.                 MATERI AJAR


·         Tonggak sejarah kebudayaan islam mts untuk kelas VII.


 


XI.              METODE BELAJAR


·         Demontrasi


·         Resitasi,


·         Diskusi dan Penugasan.


 


XII.           SUMBER BELAJAR


·         Buku Panduan Belajar Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1 Untuk Kelas VII MTS, terbitan PT.TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI: Solo.


·         CD kisah-kisah sejarah kebudayaan islam.


·         Kertas panel untuk bahan diskusi.


 


 


 


 


 


 


 


 


XIII.        LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


A.Kegiatan Awal.


 


1. Guru member salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan doa secara bersama sama.


2. Guru memimpin tadarus bersama selama 5 – 10 menit dengan membaca Al-Quran.


3. Guru menjelaskan materi secara singkat yang akan di pelajari dengan kompetensi dasarnya.


4. Guru menjelaskan secara singkat langkah langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.


B. Kegiatan Inti.


 


Dalam kegiatan inti, Guru dan siswa melakukan kegiatan sebagai berikut;


5.      Eksplorasi.


·         Siswa membaca memahami sejarah Nabi Muhammad Saw periode madinah.


·         Siswa menulis memahami sejarah Nabi Muhammad Saw periode madinah.


·         Siswa melihat tayang sejarah Nabi Muhammad Saw di kota madinah melalui layar LCD.


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai membangun masyarakat melauli kegiatan ekonomi dan perdagangan di madinah .


·         Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai bentuk misi dan ibrah Nabi Muhammad Saw ketika di madinah.


·         Siswa berdiskusi tentang Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode mekah samapi kemadinah.


·         Siswa memberikan laporan tentang hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain..


 


6.      Konsolidasi Pembelajaran.


·         Guru mengamati semua kegiatan siswa yang sedang berdiskusi.


·         Guru memotifasi  siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi.


·         Guru memberikan tambahan penguatan keterangan jika dibutuhkan siswa dan jika masih ada kekurangan.


·         Siswa melengkapi catatan yang kurang


C. Kegiatan Akhir.


1. Para siswa memasang hasil diskusi  yang sudah disempurnakan pada papan pajangan.


2. Para siswa dianjurkan untuk  membuat portofolio siswa guna menyimpan dokumen penting dari hasil pembelajaran.


3. Guru meminta kepada siswa agar selalu mempelajari pelajaran ang telah dan akan diajarkan.


.6. Guru menutup / mengakhiri pelajaran dengan mengajak para siswa membaca kalimat hamdalah secara bersama-sama.


7. Guru mengucap salam dan siswa menjawan serentak.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


XIV.        PENILAIAN


Pembahasan mengenai Penilaian meliputi tiga hal yaitu tes lisan, tes tertulis, dan test perbuatan.


a.Test lisan


Setiap siswa diminta untuk untuk memaparkan secara kilas mengenai pengertian Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode madinah.


b. test tertulis


- Guru memberikan soal tetulis sesuai dengan standar kompetensi.


- Guru menganjurkan setiap siswa membuat artikel tanggapan mengenai Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw periode madinah..


 


Wonosari,01 November 2011


Mengetahui


Kepala sekolah                                                                              Guru mapel


Sejarah Kebudayaan Islam


 


  Tri YuswantoS.Pd                                                                                    Wagimin S.Ag


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


KRITISI HASIL ANALISI DARI BAB I SAMPAI BAB III


 


Di dalam mengkritisi  bahan buku ajar sejarah kebudayaan islam kelompok kami ingin memaparkan hasil analisis buku tonggak sejarah kebudayaan islam 1 untuk Mts kelas VII sebagai berikut:


 







































KELEBIHAN



KEKURANGAN


 



Di dalam buku tonggak sejarah kebudayaan islam untuk kelas VII Mts semester gasal yang di terbitkan oleh PT.TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI: Solo, terdapat kamus kecil. Guna untuk mempermudah siswa siswi di dalam memaknai kata kata yang sukar untuk di pahami.


 



Terlalu menekankan asfek kognitif



Terdapat suplemen pembahasan tokoh sejarah kebudayaan islam, suplemen ini membantu siswa siswi kelas VII dalam menambah wawasan mengenai tokoh sejarah kebudayaan islam, baik sekali tentunya mungkin  dengan suplemen ini  yang di beri nama “ ahlak karimah” bias menumbuhkan ahlak yang baik  sesuai dengan tokoh sejarah islam, dan juga dapat membangun karakter yang baik.


 



Dalam pembahasan kurang meruncing (lengkap) pembahasan terlalu sedikit dan ngirit.



Pada buku ini terdapat juga rangkuman atau ulasan di akhir pembahasan, rangkuman ini membantu siswa siswi dalam meng follow up pelajaran yang di terimanya sehingga bisa mengingatkan untuk menghafalnya.


 



Di dalam bab I Cuma terdapat  petikan atau referensi al-quran, kurang untuk  menguatkan kisah sejarah pada siswa siswi kelas VII.



Evaluasi (Cukup menguji siswa dalam soal soal pilihan ganda dan essay)



Tidak adanya gambar yang bisa membuat siswa untuk tertarik dalam membaca buku sejarah kebudayaan islam.


 



 



Memang terdapat kamus kecil  namun saying terletak di tengah pokok pembahasan seharusnya di akhir pembahasan.


 



 



Singkatnya penjelasan dalam menjelaskan sub sub judul, sehingga siswa tidak banyak mengetahui dari makna atau isi pembelajaran sejarah islam ini.


 



 



Seharusnya untuk sejarah kebudayaan islam kelas VII Mts lebih ter porsi dengan baik dalam memberikan bahan pelajaran


 



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


REKOMENDASI


 


Setelah Kelompok kami menganalisis buku ajar tongak sejarah kebudayaan islam 1 untuk Mts kelas VII dari Bab I sampai dengan Bab III Merekomendasikan bahwa memang Untuk di jadikan bahan acuan pelajaran bagi kelas VII  cukup baik dan dapat di terima namun adakalanya mencantumkan dari apa yang kelompok ini sebutkan diatas . Buku ajar ini sebenarnya mudah di cerna / di tangkap dalam arti pemahaman cumin kurang pembahasannya saja. Demikianlah hasil analisis yang dapat kelompok kami paparkan adapun di dalam meganalisis terdapat kekurangan kelompok kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Kritik dan saran yang sifatnya membantu untuk penugasan berikutnya kelompok kami sangat mengharapkannya.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


KATA PENGANTAR


 


Asssalamualaikum Wr.Wb


Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmatnya,Sholawat serta salam semoga di limpahkan kepada Rasulullah Saw.Penyusun bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayah dan taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan Analisis materi sejarah kebudayaan islam ini guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Materi Sejarah Kebudayan Islam  yang di ampu oleh Drs.Syamsudin M.Si. adapun di dalam menganalisis terdapat kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam memaparkan analisis ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya.


Wassalamualaikum Wr Wb