Senin, 16 Januari 2012

Kreativitas Berfikir dalam Proses Pembelajaran

Kreativitas Berfikir dalam Proses Pembelajaran
Berfikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang menyelesaikan persoalan, mengajukan metode, gagasan atau memberikan pandangan baru terhadap suatu persoalan atau gagasan lama. Seperti yang dinyatakan oleh Amin (1980: 20) bahwa:
Kreativitas adalah suatu pola berfikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil artistik penemuan ilmiah dan penciptaan baru, baik sama sekali baru bagi dunia ilmiah maupun secara relatif baru bagi individu sendiri, walaupun mungkin orang lain telah menemukan atau memproduksi sebelumnya.
Ciri-ciri kreatif yang dapat ditunjukkan dalam diri seseorang yang diidentifikasikan oleh Munandar (1999: 12) meliputi kelancaran, kelenturan, atau keluwesan (fleksibelitas), dan orisinalitas dalam berfikir, dan ciri-ciri ini dioperasionalkan dalam tes berfikir divergen.
Kreativitas merupakan salah satu faktor yang ada dalam diri setiap individu yang dapat berkembang, sehingga perlu bagi seorang pendidik untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas pada diri pebelajar dalam proses pembelajaran. Setiap pebelajar pada dasarnya memiliki kreativitas, namun hal ini sering dilupakan dalam proses pembelajaran sehingga kreativitas tersebut tersembunyi dalam prilaku pebelajar yang lebih memilih untuk diam saja. Dalam sistem pendidikan pun dewasa ini sudah sangat disibukkan oleh keterbatasan dan kejenuhan pendidik sehingga belum cukup perhatian dicurahkan untuk mengajar peserta didik berfikir dan bertindak lebih kreatif. Peserta didik tidak dirangsang untuk menemukan dan medefinisikan masalahnya sendiri.
Secara ilmiah peserta didik adalah manusia yang kreatif, tidak konvensional, penuh humor, dan mudah bosan. Sistem pendidikan dan strategi pembelajaran yang digunakan selama ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar untuk memadamkan kreativitas tersebut. untuk itu perlu bagi seorang pendidik menggunakan suatu metode yang tepat untuk membangkitkan kreativitas dalam diri peserta didiknya.
Strategi-strategi yang dapat dilakukan pendidik dalam upaya membantu pengembangan kretifitas peserta didik secara efektif menurut Craft (2000: 188) antara lain:
• a. Menggunakan humor
• b. Membujuk individu-individu secara akrab
• c. Menyebut individu-individu dengan nama
• d. Secara umum harapan guru yang tinggi mencakup dorongan positif untuk memperoleh jawaban yang benar, dan
• e. Membuat langkah cepat.
Proses kreatif dalam diri peserta didik mengalir dalam lima tahap (DePorter, 2002; 301):
• a. Persiapan, mendefensikan masalah, tujuan atau tantangan
• b. Inkubasi, mencerna faktor-faktor dan mengolahnya dalam fikiran
• c. Illuminasi, mendesak kepermukaan, gagasan bermunculan
• d. Verifikasi, memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah
• e. Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar