Senin, 16 Januari 2012

Sumber-sumber Bahan Ajar dan Alat Pelajaran”

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
“Sumber-sumber Bahan Ajar dan Alat Pelajaran”
Dosen : Drs. Abdul Madjid M.PdI

Oleh kelompok 7
Muflikh Najib 20090720014
Ahmad Dahlan 20090720005
M. Asror Nawawi 20090720049
M. Mazlan 20090720022
Abdul Mutholib 20090720051

Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2011/2012
I. Pendahuluan
Belajar merupakan suatu kegiatan sadar yang dilaksanakan guna membentuk pribadi dan insani yang dapat berguna. Belajar juga merupakan suatu aktifitas yang harus dipenuhi dan dilaksanakan agar dapat menciptakan suatu benih-benih bangsa, karena dalam sebuah proses belajar akan ada sebuah nilai-nilai yang ingin ditanamkan terhadap peserta didik.
Pada proses pembelajaran, guru tidak dapat menyampaikan seluruh bahan pelajaran secara jelas kepada siswa karena keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang harus disampaikan. Pada proses pembelajaran juga, guru terkadang harus mengatasi perbedaan isi/bahan ajar yang terdapat didalam buku-buku yang digunakan. Oleh sebab itu seorang guru harus mengetahui bahan pelajaran apa yang diperlukan dalam setiap jenjang pendidikan yang ada, baik dari SD sampai SMP bahkan SMA. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan kompisisi materi yang baik didalam setiap jenjangnya. Jadi ada berbagai pengertian awal yang harus diketahui oleh guru sebelum memberikan suatu materi di dalam kelas, diantaranya seperti apa sumber bahan ajar yang ada dengan macam-macamnya, bagaimana pengorganisasian bahan ajar, serta alat pelajarannya.
Sebelum memasuki pembahasan perlu kita ketahui bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar atau teaching- material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan mater ial atau bahan. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.





II. Pembahasan
a. Pengertian sumber belajar
Mengenai pengertian sumber belajar ada beberapa pendapat dari para ahlinya, di antara lain adalah:
1) Menurut Association Eduvational Communication and Technology AECT (As’ari, 2007), sumber belajar adalah berbagai sumber atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
2) Menurut Sudjana (Suratno, 2008) bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit maupun secara luas. Pengertian secara sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan pengertian secara luas adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3) Sementara Djamarah (2002, 139) mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. (http://www.scribd.com/doc/31770587/5/Pengertian-Sumber-Belajar).
Jadi, pengertian sumber belajar dapat dismpulkan, bahwa sumber belajar adalah segala hal yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Dalam prakteknya sumber belajar untuk PAI (pendidikan agam islam) adalah seluruh komponen yaqng ada baik dari diri manusia, lingkungan , alam, dan yang terutama adalah sumber belajar dari agama. Sumber belajar dari agama tertuang dalam Al-Quuran dan Al-Hadits. Ini merupakan sumber belajar yang utama bagi PAI, karena di dalam keduanya telah umum dijelaskan bagaimana seorang manusia harus belajar.
      •      
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).
  •    
62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, Maka Mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
b. Macam-macamsumber belajar
Semiawan (1992: 96), menyatakan bahwa sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar mengajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar sekolah. Betapapun kecil atau terpencil suatu sekolah, sekurang-kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu:
1) Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.
2) Lingkungan fisik di sekitar sekolah
3) Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber belajar dan alat bantu mengajar.
4) Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang lagi. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa catatan pada buku atau alam pikiran siswa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa macam-macam sumber belajar secara umum adalah berupa:
1) Barang cetak, seperti kurikulum, buku pelajaran, Koran, majalah dan lain-lain
2) Tempat, seperti: Sekolah, perpustakaan, Museum dan lain-lain
3) Orang/Narasumber, Seperti: Guru/pendidik, tokoh masyarakat dan lain-lain.
Dalam memilih sumber belajar, sebagai guru/pendidik harus senantiasa memperhatikan hal-hal berikut:
1) Ekonomis, artinya tidak harus terpatok pada harga yang mahal
2) Prakti, artinya tidak memerlukan pengelolaan yang rumit
3) Mudah, artinya tidak susah untuk ditemukan
4) Fleksibel, artinya dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional
Sesuai dengan tujuan, artinya mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
c. Pengorganisasian bahan ajar
Dalam sebuah proses belajar mengajar seorang guru dituntut untuk dapat mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk mengajar. Persiapan ini dimaksudkan agar proses yang akan dilaksanakan menjadi teratur, rapi, dan terencana sehingga memudahkan pelaksanaan proses belajar tersebut. Selain hal ini persiapan yang dilakukan juga dapat mendukung agar tujuan pembelajaran yang dilakukan tercapai dengan baik, efektif dan efisien. Dalam prakteknya persiapan ini dapat dilihat yaitu persiapan yang dibuat dalam sebuah persiapan mengajar seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
• Kompetensi yang akan dicapai
• Content atau isi materi pembelajaran
• Informasi pendukung
• Latihan-latihan
• Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
• Evaluasi
• Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

Bahan ajar terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar isi yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Contoh sederhana bahan ajar adalah sebagai berikut. Untuk Kompetensi Dasar (KD). Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Bahan ajar yang berkaitan dengan KD ini meliputi ciri-ciri makhluk hidup, yakni bergerak, tumbuh dan berkembang, bernafas, membutuhkan makan, peka terhadap rangsangan, mengeluarkan zat sisa dan berkembang biak. Namun, seberapa dalam dan seberapa luas bahan ajar ini untuk siswa kita, dari mana saja sumber bahan ajar ini dapat kita peroleh, dan bagaimana mengemas bahan ajar ini, tentu saja memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang pengembangan bahan ajar.

d. Pengertian alat pelajaran
Pemenuhan sarana dan prasarana dalam pelaksanaa pendidikan akan menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Kelemahan yang sering terjadi pada suatu lembaga pendidikan mulai pemenuhan sarana dan prasarana sehingga dapat menghambat proses belajar mengajar, misalnya :tidak tersedianya alatpelajaran, hal ini dapat mengurangi daya kreatifitas guru dalam mengajar, sehingga cenderung menggunakan metode ceramah yang dapat membuat peserta didik tetap pasif.
Alat pelajaran menurut Sumad, adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif. Sedangkan menurut pendapat yang lain seperti Wijaya dan Rusyan, definisi alat pelajaran adalah media pendidikan yang berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
Dalam praktek keseharian proses belajar, alat-alat pelajaran kerap kali disebut dengan media belajar. Namun secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartiaka sebagai alat-alat grafis, potogarafis, atau elektronis buntuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Adapun alat pelajaran yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar, misalnya : buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktek.
e. Fungsi alat pelajaran
Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, membangkitkan motivasi belajar mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon peserta didik. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
f. Hubungan sumber belajar dan alat pelajaran
Dalam proses belajar terdapat factor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Kesatuan semua factor yang ada harus terjalin secara rapi, dan saling memenuhi kebutuhan dan melengkapi satu sama lainnya. Dengan adanya timbale baliknya kesemua factor maka proses belajar akan terlaksana dengan baik. Begitu pula dua factor diatas yang telah dibahas.
Sumber dan bahan belajar yang akan diberikan dalam proses belajar, akan menjadi lebih baik jika diperjelas dengan sebuah alat peraga yang disebut alat belajar. Bahan belajar yang ada mendapat pengaruh yang sangat kuat dari alat pelajaran tertentu. Sehingga jika bahan belajar baik dan alat pelajaran baik maka proses yang terjadi dalam belajar akan menjadi sangat optimal. Dengan demikian bahan belajar dan alat pelajaran keduanya mempunyai pengaruh yang sangat besar. Namun tidak bisa dikatakan jika bahan baik dan alat pelajaran tidak baik maka proses yang terjadi menajadi tidak baik, dan sebaliknya.
Jika melihat dari berhasil menjadi baik atau tidaknya sebuah proses belajar maka tidk dapat dilihat hanya dari kedua factor ini. Ada kemungkinan proses belajar akan menjadi baik jika bahan ajar telah baik dan disiapkan dengan baik pula, tanpa menggunakan alat pelajaran. Begitu juga sebaliknya ada sebuah proses belajar yang terlaksana dengan baik karena adanya sebuah alat pelajaran yang baik. Dalam hal ini kita tidak bisa memnjadikan kedua factor ini menjadi standar proses. Namaun hanya saja bahan ajar yang ada akan lebih baik dan lebih optimal pelaksanaanya jika dibarengi dengan sebuah alat pelajaran yang mendukung. Sehingga akan tercipta suatu proses pelaksanaan yang optimal.
Hubungan yang yang paling jelas terlihat adalah, bahwa dalam suatu benda tertentu dapat menjadi sumber belajar dan alat pelajaran secara bersamaan. Hqal ini dikarenakan suatu objek tersebut memiliki dua fungsi yaitu sebagai sumber belajar dan alat pelajaran. Banyak para pakar yang membahas tentang kesamaan dari sumber dan alat pelajaran ini. Namun pada hakikatnya keduanya memang saling pengaruh dan mempengaruhi.
III. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat diambil beberap kesimpulan, antara lain :
1. Belajar merupakan suatu kegiatan sadar yang dilaksanakan guna membentuk pribadi dan insani yang dapat berguna. Belajar juga merupakan suatu aktifitas yang harus dipenuhi dan dilaksanakan agar dapat menciptakan suatu benih-benih bangsa, karena dalam sebuah proses belajar akan ada sebuah nilai-nilai yang ingin ditanamkan terhadap peserta didik.
2. Sumber belajar adalah segala hal yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
3. Semiawan (1992: 96), menyatakan bahwa sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar mengajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar sekolah. Betapapun kecil atau terpencil suatu sekolah, sekurang-kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu:
a. Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.
b. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
c. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber belajar dan alat bantu mengajar.
d. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang lagi. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa catatan pada buku atau alam pikiran siswa.
4. Dalam sebuah proses belajar mengajar seorang guru dituntut untuk dapat mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk mengajar. Persiapan ini dimaksudkan agar proses yang akan dilaksanakan menjadi teratur, rapi, dan terencana sehingga memudahkan pelaksanaan proses belajar tersebut.
5. Alat pelajaran menurut Sumad, adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
6. Alat pelajaran bisa disebut juga dengan media belajar, yaitu komponen dari sumber belajar atau wahana fisikyang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
7. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, membangkitkan motivasi belajar mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon peserta didik. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
8. Dalam proses belajar terdapat factor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Kesatuan semua factor yang ada harus terjalin secara rapi, dan saling memenuhi kebutuhan dan melengkapi satu sama lainnya. Dengan adanya timbale baliknya kesemua factor maka proses belajar akan terlaksana dengan baik. Begitu pula dua factor diatas yang telah dibahas.



















DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2005.Media Pembelajaran. Jakarta. P.T Raja Grafindo Persada
Ahmadi, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV. Pustaka Setia
Dakir. 1987. Dasar-dasar Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Satmoko, Retno Sriningsih. 1999. Proses Belajar Mengajar. Semarang: IKIP Semarang Press.
Widyadani, SB. 2008. Media dan pembelajarannya. Bandung: CV media Perkasa
Sudjana (Suratno, 2008) http://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajar-pembelajaran-dan-sumber-belajar-2/
Djamarah (2002: 139) http://www.scribd.com/doc/31770587/5/Pengertian-Sumber-Belajar
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2202913-pengertian-alat-pelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar