Senin, 16 Januari 2012

MAKALAH KOMUNIKASI PENDIDIKAN

MAKALAH KOMUNIKASI PENDIDIKAN
PRISIP-PRINSIP KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Muh. Samsudin, S. Ag., M.Pd.




Disusun Oleh:
Kelompok 5
Furqon Abdul Latief : 20100720056
Puput Aryani : 20070720031
Diyah Meitasari : 20090720029
Ibnu Syarif Hidayat : 20090720001
M. Asror Nawawi : 20090720049
Agam Ruhul Buldani : 20090720048
Andy Atma Negara S. : 20090720008
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011

PENDAHULUAN
Orang yang masih hidup tidak mungkin akan lepas dari komunikasi walaupun bukan berarti semua perilaku adalah komunikasi.Komunikasi terjadi dalam hampir setiap kegiatan manusia. Untuk lebih tegas dapat dikatakan bahwa banyak kegiatan manusia yang hanya bisa terjadi dengan bantuan komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting kedudukannya . bahkan ia sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu capaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.
Didalam pelaksanaan pendidikan formal (pendidikan melalui sekolah), tampak jelas adanya peran komunikasi yang sangat menonjol. Proses belajar mengajarnya sebagian besar terjadi karena proses komunikasi, baik komunikasi yang berlangsung secara intra persona maupun secara antar persona.
Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi trampil berkomunikasi, dan mengetahui prinsip-prisip komunikasi baik didalam pendidikan maupu dimasyarakat.
Akhirnya, semoga pembahasan kami berikut ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.











PEMBAHASAN
RUANG LINGKUP DAN UNSUR –UNSUR KOMUNIKASI
Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan peristiwa komunikasi di mana-mana. Seorang anak misalnya diminta menyalakan lampu dengan menekan tombol listrik. Hubungan antara tombol dengan balon lampu juga adalah peristiwa komunikasi. Bahkan dalam diri manusia terdapat peristiwa komunikasi, misalnya bagaimana hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya sehingga manusia bias bernafas, berdiri tegak dan lain sebagainya. Persoalannya apakah peristiwa di atas yang kita maksud dalam studi komunikasi di sini bukan komunikasi listrik atau bukan komunikasi anatomi tubuh, melainkan komunikasi insane ( human communication ) atau biasa di sebut komunikasi antar manusia. Suatu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan manusia lainnya yang menjadi kajian ilmu social atau ilmu kemasyarakatan.
Dalam ruang lingkup yang lebih terinci, komunikasi menggambarkan bagimana seorang menyampaikan suatu lewat bahasa atau simbol–simbol tertentu kepada orang lain. Bagaimana seorang politikus berkampanye di depan massa sehingga mampu menarik pendukung. Bagaimana seorang bintang film, pengarang , ilmuwan merebut penggemar karena kemampuannya menggunakan media komunikasi seperti surat kabar, radio, televise, dan film. Jelasnya, semua contoh-contoh seperti di atas adalah peristiwa komunikasi antar manusia. Di mana manusia sebagai pelaku utamanya, baik berlangsung secara tatap muka maupun melalui media. Karena itu disebut komunikasi insane ( human communication ) atau lebih popular dengan nama komunikasi antar manusia.
Seorang mahasiswa misalnya duduk sendirian membaca buku atau mendengar siaran radio dalam kamar akan menimbulkan pertanyaan, apakah peristiwa seperti ini dapat digololongkan sebagai komunikasi antar manusia. Jawabnya tentu saja “ya“, sebab si mahasiswa mengikuti pesan-pesan yang di buat oleh manusia dan ditujukan kepada manusia lewat buku dan radio, meski tanpa ditemani oleh orang lain.


KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
Berbicara tentang pendidikan, kita tidak bisa melepaskan diri dari kualitas pendidikan. Ketika berbicara masalah kualitas pendidikan maka inilah masalah terbesar dalam dunia pendidikan kita. Seperti yang kita ketahui bersama, metode pendidikan mengalami beberapa perubahan. Bahkan ada anggapan bahwa jika Menteri Pendidikan berganti maka metode pendidikannya juga berubah.
Pada dasarnya dunia pendidikan adalah dunia yang terbuka dalam arti membutuhkan bantuan dari berbagai disiplin ilmu, tidak terkecuali ilmu komunikasi. Dengan demikian diharapkan kontribusi disiplin ilmu lain dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Karena masalah kualitas merupakan masalah krusial yang ada dalam dunia pendidikan di negeri kita, maka bantuan disiplin ilmu komunikasi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan kita.
Pendidikan pada hakikatnya memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu secara optimal. Pengembangan potensi-potensi itu pada umumnya bersifat normative dalam arti mengacu apada norma-norma kedewasaan sehingga dalam pendidikan dikenal dengan apa yang dianggap baik dan buruk, apa yang diyakini benar dan salah, apa yang dipandang sebagai membangun dan merusak. Pengembangan potensi itu merujuk pada potensi alamiah yang unggul termasuk di sini adalah kecerdasan intelegensia, bakat, kreativitas dan kecenderungan alamiah untuk mengembangkan diri sebagai individu serta tumbuh bersama manusia lainnya.
Prinsip-prinsip Komunikasi Pendidikan
Orang yang masih hidup tidak mungkin akan lepas dari komunikasi walaupun bukan berarti semua perilaku adalah komunikasi, komunikasi ada dimana-mana: di rumah, di kampus, di kantor dan dimasjid; bahkan ia sanggup menyentuh segala aspek kehidupan kita (Jalaluddin Rakhmat, 1985). Artinya, hamper seluruh kegiatan manusia, dimanapun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi.
Bidang pendidikan misalnya, tidak bisa berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan hanya bisa berjalan melalui komunikasi (Jourdan, 1984:74), dengan kata lain, tidak ada perilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau member kuliyah tanpa berbicara. Semuanya membutuhkan komunikasi.
Disamping itu, komunikasi juga berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaannya bermandiri. Seseorang biisa banyak tahu karena banyak mendengar, banyak membaca, dan banyak berkomunikasi.
Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.


12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Prinsip¬ Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak
1). Guru memberikan kebebasan anak untuk berkreasi, anak terpacu untuk membuat karya unik
2). Guru menerima berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu, anak belajar berpikir luas
3). Guru menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, anak terpacu rasa ingin tahu
4). Guru memberikan penjelasan awal secara jelas sebelum anak memulai pekerjaannya, anak mendapat pengetahuan awal secara efektif.
5). Guru menggunakan alat peraga, anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih terbayang
6). Guru menerangkan dengan eksperimen, anak terpacu rasa ingin tahunya dan belajar mengamati terjadinya suatu fenomena
7). Guru memberikan ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang dikerjakan anak, anak memahami maksud pekerjaan dan berpikir secara utuh
8). Guru mengaitkan isi cerita dengan fenomena yang pernah dilihat anak, anak belajar berpikir mengaitkan satu hal dengan hal lain.
9). Guru memberikan kesempatan anak untuk bercerita, anak belajar mengungkapkan gagasan secara lebih terstruktur
10). Guru membimbing anak tampil didepan forum, anak belajar berani berkreasi didepan orang banyak
11). Guru melakukan pendampingan secara pribadi kepada anak, anak memiliki keamanan psikologis untuk berkreasi
12). Guru melayani pertanyaan-pertanyaan anak, anak nyaman untuk berpendapat dan terpuaskan rasa ingin tahunya
13). Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba lagi, anak belajar menyelesaikan pekerjaan dengan berbagai inovasi baru
14). Guru menjalin kedekatan, anak memiliki rasa aman secara psikologis untuk berkreasi
15). Guru melibatkan anak secara efektif dalam belajar, anak merasa ikut memiliki dan tumbuh minat belajarnya
16). Guru melibatkan diri dalam kegiatan anak, anak lebih bersemangat dalam berkreasi
17). Guru menciptakan suasana menyenangkan, anak menyenagi materi dan memiliki kepuasan pribadi dalam berkreasi
18). Guru menciptakan suasana bersemangat dalam belajar, anak lebih bermotivasi.
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan berbagai cara oleh para pakar komunikasi. Mereka ada kalanya menggunakan istilah-istilah lain untuk merujuk pada prinsip-prinsip komunikasi ini. Misalnya, William B. Gudykunst dan Young Yun Kim menyebutkan asumsi-asumsi komunikasi. Prinsip-prinsip komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.
PRISIP 1
Komunikasi Adalah Proses Simbolik
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Lenger, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambing. Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Ernst Cassirer mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
PRINSIP 2
Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Kita tidak dapat berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Cobalah Anda minta seseorang untuk tidak berkomunikasi. Amat sulit baginya untuk berbuat demikian, karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau kita tersemyum, ia ditefsirkan bahagia, kalau ia cemberut ia ditafsirkan ngambek. Bahkan ketika kita berdiam diri selalipun, kita mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyadari, seberapa kita berkomunikasi banyak pesan.


PRINSIP 3
Komunikasi Punya Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara non verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangaka dimensi hubungan merujuk kepada insur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
PRINSIP 4
Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kesenjangan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial ditafsirkan orang lain. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Membatasi komunikasi sebagai proses yang disengaja adalah menganggap komunikasi sebagai instrumen.
PRINSIP 5
Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga tergantung pada konteks fisik dan ruang sosial, dan psikologis. Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi. Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi.
PRINSIP 6
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan tatakrama. Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu berdasrkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering berlangsung cepat.
PRINSIP 7
Komunikasi Bersifat Sistemik
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Organ-organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsure diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsure kita yang bersifat rohani. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu.
PRINSIP 8
Semakin Mirip Latar Belakang Sosial- budaya Semakin Efektiflah Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang sama persis, meskipun mereka kembar yang dilahirkan dan diasuh dalam sau keluarga yang sama, namun kesamaan dalam hal-hal tertentu, misalnya, agama, ras, suku, bahasa.
PRINSIP 9
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Seperti juga waktu dan eksistensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung. Bahkan kejadian yang sangat sederhana pun melibatkan rangkaian kejadian yang rumit bila diperdengar memenuhi permintaan tersebut. implimintasi dalam proses komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa peserta komunikasi berubah pengetahuan hingga berubah pandangan.


KESEMPULAN
Manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi, dengan arti lain komunikasi ada dimana-mana Seorang anak misalnya diminta menyalakan lampu dengan menekan tombol listrik. Hubungan antara tombol dengan balon lampu juga adalah peristiwa komunikasi. Bahkan dalam diri manusia terdapat peristiwa komunikasi, misalnya bagaimana hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya sehingga manusia bias bernafas, berdiri tegak dan lain sebagainya.
Didalam dunia pendidikan komunikasi mempunyai peran sangat penting, pendidikan dapat berlangsung efektif dengan dengan adanya komunikasi, bahkan ada yang berpendapat bahwa pendidikan tidak dapat berlangsung tanpa adanya komunikasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi trampil berkomunikasi, dan mengetahui prinsip-prisip komunikasi baik didalam pendidikan maupu dimasyarakat.













DAFTAR PUSTAKA
1. Mullyana, Dedy, Prof, M.A., Ph.D. Komunikasi Kontekstual.Rosda,Bandung, 2011
2. M. Yusuf, Pawit, Drs. Komunikasi pendidikan dan komunikasi intruksional.PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990
3. Prisip Komunikasi dari buku Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan.oleh: Prof.Dr.HUSAINI USMAN,M.Pd.,M.T ; halaman : 396; edisi kedua.
4. 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak Dri buku 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak.oleh: Ike Junita S.Sos., M.Si : halaman : 35-116.
5. Supratinya, A Dr. komunikasi Antar Pribadi. Kanisius, Yogyakarta, 1995

1 komentar: